“Kayaknya aku kok belum mens yaa dua bulan terakhir ini..”
“dua garis yah..”
Kamipun hanya melempar tawa. Sungguh kehamilan yang tak
direncanakan, memang sih saya pernah ngebatin ya Allah semoga sebelum umur 30
anaknya udah dua dan doa itu ternyata diijabah oleh Allah SWT.
Setelah garis dua itu datang, pikiran dan batin saya langsung
tertuju pada proses VBAC (Vaginal birth after Cesar) atau melahirkan normal
setelah operasi sesar.. Dari situ saya mulai hunting dokter, rumah sakit yang
pro dengan VBAC. Kenapa gak di RS dan dokter yang sama seperti Arsyad? Saya
ingin pengalaman yang berbeda di kehamilan kedua ini. Mulai dari dokter, rumah
sakit, sampai proses kelahiran nantinya. Dari hasil chit-chat sana-sini
terpilihlah dr.Rahayuning Indit Pramesti,Sp.Og di Hermina Galaxy karena banyak
sekali yang merekomendasikan beliau.
Pertama kali periksa dengan beliau kesan perta yang saya dapat
dokter Ayu ini sangat komunikatif, beliau memberikan saya semangat bahwa bisa
kok vbac asal track record kesehatannya baik, bbj baik, ikhtiar dan berdoa
terus aja ya pesan beliau. Pertama kali periksa ternyata usia kandungan saya
sudah berjalan 15 minggu. Pas ditanya kapan terakhir haid jujur saya bingung banget
karena memang 3 bulan terakhir jadwal haid saya kacau balau.
IKHTIAR VBAC
Setelah memantapkan hati dan mengkomunikasikan keinginan saya
kepada dokter Ayu mengenai niatan VBAC saya, saya langsung mencari referensi
mengenai ilmu VBAC dan gak lupa saya juga banyak berdiskusi dengan mba Diana
yang notabene seorang doula dan guru prenatal yoga saya sejak hamil Arsyad.
Beruntungnya saya dikelilingi inner circle yang mendukung niatan saya. Yup
rejeki gak hanya melulu soal uang, rejeki juga tentang dimana hadirnya
orang-orang baik dalam hidup kita.
Manusia boleh berencana tapi pada akhirnya jalan
Allah adalah sebaik2nya takdir kehidupan. Saat trimester ketiga saya sempat
galau karena faskes pertama BPJS saya tidak terhubung dengan rumah sakit yg
saya tuju yaitu Hermina Galaxy alhasil saya harus mencari obgyn baru di detik2
terakhir menuju HPL. Alhamdulillah berkat rekomendasi teman-teman saya kembali
berjodoh dengan obgyn yang mau mendukung niatan saya di Hermina Bekasi dan
dapat menggunakan BPJS.
Pasrah lebih tepatnya sambil terus berafirmasi dengan Arsakha, siapapun dokter yg menangani persalinan nanti Allah selalu lancarkan dan jelang hari perkiraan lahir berat Arsakha sudah diangka 3,2kg yang mana persyaratan menjalani VBAC yang akan saya lakukan berat Arsakha tidak boleh lebih dari berat Arsyad Lahir 3,1kg. Pasrah dan ikhlas apapun prosesnya pada akhirnya dan saya selalu komunikasikan dengan obgyn saya untuk tidak menentukan tanggal operasi karena saya mau merasakan kontraksi, bukaan demi bukaan apapun hasil akhirnya nanti meski saya harus kembali SC. Dokterpun meng-iyakan niatan saya dan di tanggal 10 juli 2018 kontraksi demi kontraksi dan bukaan demi bukaan pun datang dan berakhir dibukaan 6 karena bleeding, resiko tinggi, dan berakhir di meja operasi.
Saat itu
suami Cuma meyakinkan saya untuk ikhlas dengan semua proses yang akan saya
lakukan, dia bilang “apapun cara melahirkanmu yang Allah minta pertanggungan
jawabannya di akhirat adalah bagaimana kamu mendidik dan membesarkan dia
menjadi anak yang soleh, kamu hebat, terima kasih.” Dari situ saya jadi ada
suntikan semangat dan yakin bahwa proses operasi yang akan saya lewati bisa
berjalan lancar.
Alhamdulillah
di tanggal 10 Juli 2018 Arsakha lahir dengan sehat dan selamat tanpa kekurangan
satu apapun.
Oh ya banyak
yang tanya kemarin saya dipegang oleh dokter siapa. Saya merekomendasikan 4
dokter ini kalau-kalau ada yang mau ikhtiar dengan VBAC.
Yang
pertama dr.Rahayuning Indit Pramesti,Sp.OG beliau praktek di Hermina Galaxy dan
melayani pasien BPJS. Beliau terkenal dengan dokter yg super sabar dan terus
kasih afirmasi positif ke saya kalau semua bs menjalankan VBAC selama
"koridor/track record" kesehatannya baik
Yang kedua dr.Regina,Sp.OG di Hermina Bekasi dan melayani pasien BPJS. Yang saya suka dr beliau adalah beliau ceplas ceplos kalau VBAC buat saya plusnya disini dan minusnya disini, beliau juga menyarankan saya agar menyiapkan plan B karena pada hari H kita tdk tau apa yg akan terjadi
Yang ketiga dr.Yudit, siapa yg gak kenal sama beliau. Idola para ibu hamil. Dokter yg super sabar dan antrian pasien yg super banyak. Beliau ahli fetomaternal dan tidak melayani pasien BPJS. Maka kemarin saya sempat ke beliau untuk screening USG 4d saja.
Yang kedua dr.Regina,Sp.OG di Hermina Bekasi dan melayani pasien BPJS. Yang saya suka dr beliau adalah beliau ceplas ceplos kalau VBAC buat saya plusnya disini dan minusnya disini, beliau juga menyarankan saya agar menyiapkan plan B karena pada hari H kita tdk tau apa yg akan terjadi
Yang ketiga dr.Yudit, siapa yg gak kenal sama beliau. Idola para ibu hamil. Dokter yg super sabar dan antrian pasien yg super banyak. Beliau ahli fetomaternal dan tidak melayani pasien BPJS. Maka kemarin saya sempat ke beliau untuk screening USG 4d saja.
Yang
keempat dr.Patut Ritonga, Sp.OG. Beliau dokter yg memegang saya dalam menjalani
tindakan pada tanggal 10 juli kmrn yang pada akhirnya berhenti di pembukaan 6
dan menjalani proses sectio ditangani beliau. Karena saya tercatat sebagai
pasien bpjs saya tidak bisa memilih ditangani oleh dr.Regina seperti biasa,
alhamdulillah obgyn jaga yg bertugas pada tanggal 10 Juli adalah dr.Patut. Selama
menjalani tindakan beliau sangat teliti dan menciptakan suasana yg menyenangkan
dalam ruang operasi jadi saya gak tegang-tegang bgt dan masih bisa ketawa-ketawa.
Buat
kalian yang punya niatan untuk menjalani VBAC, yang terpenting adalah ikhtiar
dan doa. Hasil akhirnya kita semua hanya bisa pasrah kepada Allah.
terima kasih yaa sudah mampir di blog saya!
Halo bun salam kenal, mau tanya bun kemarin waktu awal niatan VBAC ditanggung BPJS juga kah? Atau pribadi bun? Mohon infonya bun. Terima kasih
ReplyDelete