Kalau ditanya apa sih life goals saya dalam hal finansial? tentunya jawaban saya adalah "tidak merepotkan anak di masa tua dan memutuskan rantai sandwich generation yang saya alami."
Apa
sih sandwich generation itu? Sandwich generation adalah istilah bagi mereka yang berada diantara dua
tanggung jawab besar yakni menanggung biaya hidup orang tua dan anak-anak
sekaligus. Biasanya, dengan dua tanggung jawab tersebut, ada satu misi lain
yang dikorbankan yaitu persiapan masa pensiun kita sendiri.
Mengapa hal tersebut dialami umumnya
karena orangtua kita tidak merencanakan masa pensiunnya dengan baik dan matang.
Umumnya orang ingin menikmati masa pensiun dengan nyaman dan tetap mempertahankan
gaya hidup saat masih bekerja. Namun sayangnya keinginan tersebut tidak
diimbangi dengan usaha untuk mempersiapkan pensiun dengan matang seperti
menabung atau investasi.
Saat masih muda banyak dari kita yang tidak
memikirkan akan seperti apa masa pensiun kita, mengalir saja hidupnya. Padahal
saat usia kita masih produktif justru menabung dan berinvestasi adalah hal yang
utama untuk kehidupan pensiun. Walaupun hal tersebut merupakan bakti kita
kepada orangtua dalam berbagi rejeki namun ketika di masa tua kita
mempersiapkan dengan baik maka hal yang akan terjadi adalah kita dapat
mensupport anak-anak kita dan menikmati hari tua bersama cucu tanpa memikirkan “besok
makan apa”, “kalau sakit bagaimana”, dan hal lainnya.
Lalu bagaimana cara saya memutuskan
rantai generasi sandwich ini? Caranya adalah menabung dan berinvestasi.
Sebelum memikirkan menabung dan
berinvestasi, cek dulu bagaimana kebiasaan kita dalam mengatur keuangan. Saya
membiasakan diri dengan menggunakan sistem amplop. Memang sih kelihatannya di
jaman milenial ini cara tersebut terkesan jadul dan banyak resikonya sih tapi
sejauh ini bisa “bekerja dengan baik” untuk keuangan keluarga saya. Amplop
tersebut dibagi untuk keperluan belanja harian, transportasi ke kantor, uang
sekolah, investasi, dan lainnya.
Selain menggunakan sistem amplop, saya
juga mulai rutin mencatat segala pengeluaran. Mulai dari belanja harian, biaya
parkir, sampai pengeluaran Go Food :D . Hal tersebut cukup efektif untuk
mengetahui apakah kita boros atau tidak dalam satu bulan tersebut dan tahu
pengeluaran mana yang over budget.
LANGKAH CERDAS BERINVESTASI UNTUK
WUJUDKAN IMPIAN
Bulan Ramadhan memang bulan yang penuh
kebaikan, beruntung saya mendapatkan pencerahan pengetahuan seputar finansial
bersama Komunitas Emak Blogger dan Bank Danamon dalam acara “Langkah Cerdas
Berinvestasi Untuk Wujudkan Impian”. Hadir sebagai pembicara Budi Rahardjo
sebagai Director & Co-Founder Oneshildt Finansial Planning dan Bapak Eko Fitri sebagai Affluent Product Manager
Bank Danamon Indonesia. Buat saya, ini pertemuan yang kedua dengan mas Budi, karena
saat Arsyad berumur 8 bulan saya pernah bertemu dengan beliau dan banyak
belajar juga tentang pengaturan keuangan keluarga.
Dari mas Budi saya belajar bahwa
pencatatan arus kas keuangan keluarga tiap bulan sangat penting. Walaupun
sebenarnya kegiatan tersebut adalah kegiatan yang paling menyebalkan. Selain
itu mas Budi juga mengajarkan bahwa penting sekali untuk mempunyai rencana
keuangan keluarga. Kenapa sih kita harus merencanakan keuangan ?
1.
Perubahan cara mengelola
keuangan
2.
Inflasi
3.
Demografi
4.
Mandiri finansial
5.
Gaya hidup
6.
Resiko ekonomi
7.
Resiko kehidupan
8.
Teknologi
Sebelum memutuskan akan investasi apa
dan dimana, kita harus melewati tahapan perencanaan keuangan, karena hal
tersebut penting sekali untuk mengetahui kesehatan keuangan keluarga kita
seperti apa.
Untuk mewujudkan life goals saya dalam
hal finansial tentunya sejak di umur 29 tahun ini, saya dan suami sudah
seharusnya memikirkan dana pensiun untuk kehidupan kami kelak apalagi suami
merupakan karyawan swasta dan saya seorang freelancer. Kami berdua harus ekstra
disiplin lagi dalam menabung dan berinvestasi. Lalu bagaimana kami bisa
berinvestasi dengan aman, nyaman, dan mudah untuk mimpi kami memiliki dana
pensiun yang mencukupi?
Ada beberapa alat investasi yang bisa
kami gunakan seperti membeli aset properti seperti rumah untuk kami jadikan
kos-kosan atau kontrakan, menabung logam mulia lebih banyak, mempersiapkan
asuransi kesehatan masa tua, dan dana cair yang bisa kami pakai sewaktu-waktu.
Untuk mewujudkan hal tersebut tak
semudah membalikkan telapak tangan tentunya. Kami harus lebih berhati-hati lagi
dengan gaya hidup yang kami jalani, harus lebih mawas diri untuk membedakan
mana keinginan dan kebutuhan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kami
memerlukan satu produk bank yang tentunya aman untuk kami gunakan investasi
jangka panjang tersebut.
INVESTASI YANG AMAN DAN NYAMAN DENGAN TABUNGAN D-SAVE
Saat talkshow tersebut saya diperkenalkan dengan satu produk baru dari Bank Danamon yaitu Tabungan D-Save. Untuk membuka rekening tabungan D-Sav ini kita cukup mengunduh aplikasi D-Bank di smartphone yang kita punya. Saya memilih tabungan D-Save, karena melalui tabungan D-Save ini saya bisa menerapkan sistem amplop dalam bentuk digital dan untuk rencana keuangan jangka panjang seperti tabungan dana pensiun.
Tabungan D-Save terdiri dari dua rekening:
- Rekening tabungan utama D-Save, yang berfungsi sebagai rekening tabungan utama dari tabungan D-Save dan juga berfungsi sebagai rekening untuk bertransakti.
- Rekening tabungan D-Save Plus, yang merupakan rekening tambahan untuk rencana berbagai tujuan finansial. Rekening ini berfungsi hanya sebagai rekening simpanan, tidak dapat digunakan untuk bertransaksi. Dana yang terdapat pada rekening ini hanya dapat digunakan jika rekening ditutup.
Dengan memiliki tabungan D-Save Plus
saya bisa menerapkan sistem amplop dalam bentuk digital untuk instrumen
investasi seperti dana pendidikan, dana liburan, dan dana pensiun. Setoran awal
d-save plus ini minimal Rp 100.000,- setelah itu kita bisa memilih tipe
transfer apakah mingguan, bulanan, dan kita bisa menentukan nominal rencana
kita dalam tabungan D-save plus. Misalnya dalam jangka waktu 1 tahun target
uang yang akan kita kumpulkan adalah 10 juta, maka tiap bulan kita harus
mentransfer atau menyiapkan dana sebesar Rp 840.000,-/bulan.
![]() |
dok.Bank Danamon |
Dengan memiliki tabungan D-Save Plus
saya bisa menerapkan sistem amplop dalam bentuk digital untuk instrumen
investasi seperti dana pendidikan, dana liburan, dan dana pensiun. Setoran awal
d-save plus ini minimal Rp 100.000,- setelah itu kita bisa memilih tipe
transfer apakah mingguan, bulanan, dan kita bisa menentukan nominal rencana
kita dalam tabungan D-save plus. Misalnya dalam jangka waktu 1 tahun target
uang yang akan kita kumpulkan adalah 10 juta, maka tiap bulan kita harus
mentransfer atau menyiapkan dana sebesar Rp 840.000,-/bulan.
Melalui tabungan D-Save ini sudah
saatnyadbank karena mudah, aman, dan nyaman. Yuk persiapkan masa pensiun atau
mewujudkan mimpi kalian dan #saatnyapegangkendali
informasi lebih lanjut mengenai Aplikasi D-Bank, silakan
hubungi Danamon secara langsung dengan mengklik tombol “Hubungi Kami” atau
Hello Danamon 1-500-090.
terima kasih yaa sudah mampir di blog saya!
Be First to Post Comment !
Post a Comment