“Kasian kalau sampai kena TB harus minum obat secara rutin gak boleh putus selama 6 bulan”
Pernyataan mama
saya tersebut masih terngiang dalam ingatan saya sampai sekarang ketika
pengasuh ponakan saya terkena TB. Kecurigaan mama saya muncul karena si teteh
batuk selama 1 bulan gak berhenti-henti. Bukan hanya itu saja badannya semakin
mengurus. Karena basic mama di bidang kesehatan tanpa berpikir panjang langsung
membawa si teteh untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Mulai
dari tes dahak, rontgen, konsul ke internis dan diketahuilah si teteh kena
Tuberkolosis. Seketika itu juga mama langsung mengambil langkah untuk
“mengungsikan” atau mengembalikan teteh ke kampung dan teteh menjalankan pengobatan
sampai benar-benar sembuh disana dengan pendampingan petugas PUSKESMAS di
Kampungnya. Kenapa hal itu dilakukan? Karena di rumah waktu itu ada ponakan
saya, Ghina yang masih bayi dan takut tertular.
Belajar dari
pengalaman tersebut setiap ada teteh
atau mbak baru di rumah, kami sepakat untuk melakukan serangkaian cek kesehatan
sebelum bekerja sama kita. Mengeluarkan dana sedikit tapi hal tersebut sebagai
ikhtiar untuk kesehatan orang-orang rumah. Lebih baik mencegah bukan?
Penyakit TB ini
dapat menular melalui udara dan mengganggu pernapasan kita. Mau tau lebih
banyak apa itu TUBERKOLOSIS? Saya dapat banyak ilmu seputar penyakit ini dari Blogger
forum Treat Latent TB for “TB Free World” #kenalidanobatiTBLaten yang diadakan
7 April 2018 bersama Sanofi Indonesia dan KEB (Kumpulan Emak Blogger).
APA ITU TUBERKOLOSIS?
Tuberkolosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycrobacterium Tubercolocic) yang menyebar melalui udara. Kuman ini menyerang tubuh manusia, terutama pada paru-paru.
Dr. Wahyuni Indawanto, SpA(K) ahli resprologi
anak memaparkan bahwa anak dapat tertular TB dari kontak dengan pasien TB
dewasa. Cara
penularannya :
-
Kuman TB keluar dari udara
(melalui droplet/percikan dahak) saat pasien TB dewasa batuk, bersin, atau
berbicara
-
Kuman TB yang keluar terhirup oleh
anak melalui saluran pernafasan
-
Jika daya tahan tu uh lemah, anak
tersebut berisiko tertular
-
Jika daya tahan tubuh kuat maka
anak tidak akan terinfeksi atau tertular
Dr. Wahyuni Indawanto, SpA(K) ahli resprologi anak memaparkan bahwa anak dapat tertular TB dari kontak dengan pasien TB dewasa. |
TB menyerang paru, namun 20% - 30% TB pada
anak menyerang organ lain seperti kelenjar getah bening, usus, dan tulang.
Sebagai orangtua tugas kita memberdayakan diri untuk menggali informasi
mengenai penyakit ini untuk pencegahan dan memutus mata rantai TB laten.
Orangtua juga harus tahu bahwa TB laten dapat ditangani dengan tepat sehingga
anak bisa sembuh dari penyakit ini dengan fase intensif dan fase lanjutan.
Anak yang
terinfeksi bakteri TB dapat menyebabkan dua kondisi yaitu TB Laten dan penyakit
TB. Apa saja perbedaaan?
Gejala TB pada Anak
Gejala TB pada anak
seringkali bersifat umum dan terkadang mirip dengan gejala penyakit lain,
sehingga menyulitkan diagnosa awal dan berdampak pada kesalahan penanganan,
namun orangtua diharapkan tetap waspada dengan beberapa gejala umum.
Gejala TB pada anak yang bersifat umum menyulitkan diagnosa oleh karena itu orangtua harus segera melakukan konsultasi ke dokter. Banyak anak menderita TB yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan benar hal ini menyebabkan dampak negatif pada ukuran jumlah kematian pada anak.
Lalu bagaimana
pencegahannya?
- Pemberian vaksin BCG (Bacile
calmette Guerin) sesuai dengan pedoman Ikatan Dokter Anak Indonesia. Vaksin BCG
adalah vaksin yang digunakan sebagai cara mencegah penyakit TBC secara efektif.
-
Memberikan makanan yang bergizi
dan seimbang pada anak. Hal ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga
tubuh akan tetap kuat terhadap serangan berbagai virus yang bisa menimbulkan
penyakit pada tubuh.
- Menjaga lingkungan rumah bersih,
tidak lembab, dan cukup sinar matahari. Bakteri TB sangat takut dengan oksigen
dan udara yang bersih. Sehingga kita harus rajin bangun pagi dan menikmati
sinar matahari pagi yang penting untuk tubuh dan tulang kita.
- TB dapat dengan mudah menular
melalui udara, maka jauhi anak dari kontak dengan pasien TB dewasa.
Pengobatan TB Pada Anak
Jika anak kita terindikasi dengan penyakit TB, sebagai orangtua harus
memberikan dukungan dan perhatian secara intensif, membesarkan hatinya bahwa
penyakit ini dapat disembuhkan. Coba investigasi lingkungan dan kontak darimana
bakteri tersebut berasal.
sumber #kenalidanobatiTBLaten |
Pengobatan TB pada anak itu sendiri terdiri dari terapi (pengobatan) dan profilaksis (pengobatan pencegahan). Terapi TB diberikan kepada anak yang sakit TB, sedangkan profilaksis TB diberikan kepada anak yang kontak erat dengan pasien TBmenular (profilaksis primer) atau anak yang terinfeksi TB tanpa sakit (profilaksis sekunder).
Dr. Wahyuni Indawanto, SpA(K) menyampaikan bahwa 3 hal penting dalam tata laksana TB pada anak yaitu :
- Pengobatan dengan kombinasi 3-4 jenis obat TB
- Pengobatan TB membutuhkan waktu 6-12 bulan, tergantung dari tingkat infeksi bakteri TB
- Kunci keberhasilan pengobatan TB adalah kepatuhan dan keteraturan meminum obat
BEBAS TB BERSAMA SANOFI INDONESIA
Dr. Arya Wibowo selaku perwakilan dari Sanofi Indonesia menjelaskan
bahwa Sanofi Indonesia memberikan dukungan penuh untuk membantu pemerintah
dalam mencegah TB karena tiap tahun penderita TB semakin meningkat.
Dr. Arya Wibowo perwakilan dari Sanofi Indonesia |
Sanofi di Indonesia
memiliki sejarah yang panjang terhitung sejak tahun 1969. Salah satu cikal
bakal perusahaannya di Indonesia adalah PT. Hoechst Pharmaceutical Indonesia
yang kemudian menjadi Hoechst Marion Roussel Indonesia, dan kemudian menjadi
PT. Aventis Pharma. Setelah bergabung dengan Sanofi Synthelabo di tahun 2004,
nama perusahaan berubah menjadi sanofi-aventis, untuk kemudian berubah lagi
menjadi Sanofi di tahun 2011. Sanofi Group Indonesia terdiri atas 2 (dua) badan
hukum yaitu : PT. Aventis Pharma dan PT sanofi-aventis Indonesia.
Sanofi Indonesia merupakan mitra Global
Alliance for Vaccines & Immunization (GAVI) , yakni
sebuah badan yang berupaya memastikan terciptanya perlindungan bagi setiap anak
terhadap penyakit yang dapat diatasi dengan vaksin. Melalui Sanofi Pasteur
juga, Sanofi Group aktif menyumbang dalam jumlah besar untuk penerapan program Global Polio Eradication Initiative. Hingga akhir
2005, Sanofi Group telah menyumbang 120 juta dosis vaksin polio oral.
Anak Indonesia merupakan generasi penerus bangsa. Mari kita jaga kesehatannya sebagai bentuk usaha untuk mencegah TB, jaga pola hidup, serta perhatikan kebersihan lingkungan sekitar.
terima kasih yaa sudah mampir di blog saya!
Semoga penderita TB anak di Indonesia bisa berkurang ya mbak jumlahnya.
ReplyDelete