Menjalankan peran sebagai ibu
baru tentunya merupakan fase yang penuh tantangan bagi setiap wanita. Mulai
dari masa kehamilan, melahirkan, menyusui, dan menemani tumbuh kembang anak.
Saya ingat pasca melahirkan Arsyad saya mengalami baby blues, berjuang untuk
sembuh dari mastitis, dan ketika Arsyad demam tinggi yang berakhir dengan demam
berdarah. Rasanya luar biasa panik, cemas, dan khawatir saat anak sakit. Meski
sekarang usianya akan menginjak 3 tahun saya pun kadang masih dilanda panik
saat Arsyad sakit. Perasaan ini tentunya
bukan hanya dialami oleh saya saja sebagai ibu baru, jadi menurut saya panik
saat anak sakit? Wajar kok! Tapi kita sebagai ibu harus bisa menghadapi dan
berdamai dengan kepanikan tersebut.
Ketika dilanda panik saat anak
sakit pastinya sebagai ibu mengalami kebingungan yang luar biasa dan secara
tidak langsung memberikan respon yang kurang tepat terhadap penyakit yang
dialami oleh sang anak. Contohnya saat anak demam ringan saja sebagai ibu
kadang sudah buru-buru memberinya obat penurun panas atau langsung membawanya
ke dokter. Padahal belum tentu demam yang dialami memerlukan obat penurun panas
dan kita semua tau bahwa dokter baru bisa memberikan diagnosa penyakit kalau
panasnya sudah 72 jam.
Beruntung sekali Minggu, 11
Februari 2018 di Paradigma Cafe, Jakarta Pusat saya mendapatkan undangan dari
The Urban Mama bersama Halodoc yang membahas “Mitos dan Fakta Seputar Penyakit
Pada Anak”. Hadir dalam acara tersebut dr.Herlina, Sp.A dokter spesialis anak
yang juga merupakan salah satu tim medis Halodoc, Felicia Kawilarang selaku VP
Marketing Communication Halodoc, Cha Cha Thaib yang merupkan Moms influencer.
Dalam kesempatan tersebut saya
mendapatkan banyak informasi tentang fakta dan mitos seputar penyakit pada
anak. Penting bagi Ibu atau orangtua untuk terus meng-upgrade ilmu agar dapat
mengatasi kepanikan saat anak sakit dan memberikan respon yang tepat karena
harus menangani kebutuhan fisik, medis, dan emosional anak yang sering tidak
bisa dikontrol saat anak sakit.
Hal pertama yang wajib kita
ketahui dan pahami adalah mengerti mitos dan fakta penyakit pada anak. Misalnya
saat anak demam, apakah harus buruu-buru diberikan penurun panas, saat demam
kejang apakah tepat memberikannya kopi. Dr. Herlina, Sp.A memaparkan bahwa
penting untuk mengetahui hal tersebut.
Apa saja sih Mitos dan Fakta
Seputar Penyakit anak?
Demam Kejang
Sebagian besar kejang demam
dialami bayi usia 6 bulan hingga anak umur 5 tahun. Kejang dapat diakibatkan
sejumlah virus atau indikasi penyakit lain,namun resiko kejang dapat terjadi
setelah imunisasi. Ada pendapat bahwa kopi dapat mengatasi kejang, faktanya
adalah pemberian kopi tidak disarankan karena metabolisme tubuh anak belum
sempurna.
Alhamdulillah sejauh ini saya
belum pernah mengalami anak dengan demam kejang, sejauh ini Arsyad hanya penah
mengalami demam tinggi dan demam berdarah.
Radang Amandel
Waktu saya kecil saya pernah
mengalami radang amandel. Kondisi tubuh saat itu demam dan sulit sekali menelan
makanan bahkan untuk minumpun terasa sakit. Alhamdulillah saat itu saya belum
memerlukan operasi amandel karena seiring berjalannya waktu saya sudah tidak
pernah mengalami radang amandel.
Mimisan
Waktu kecil saya kerap kali
mimisan, apalagi ketika aktivitas sekolah padat. Namun ternyata mimisan tidak
hanya disebabkan oleh kelelahan, bisa juga karena kondisi hidung kering lalu
tidak sadar kita mengorek hidung dengan kuku yang panjang dan kotor. Saya ingat
tiap kali mimisan, mama saya meminta saya untuk mendongakkan kepala padahal
cara tersebut ternyata salah karena darah yang keluar dari hidung dapat masuk
ke saluran pencernaan maupun pernapasan.
Terlambat Jalan
Fase yang paling saya nantikan
ketika Arsyad tumbuh
adalah berjalan. Berjalan merupakan salah satu tahap perkembangan
motorik kasar yang sangat penting. Namun jika anak mengalami keterlambatan
dalam berjalan sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis atau dokter
spesialis anak. Batas normal fase untuk mulai berjalan hingga 18 bulan.
Stimulasi anak agar ia mau bergerak dan melatih ototnya, saya melakukannya
dengan cara menyediakan area rambatan, menggunakan mainan kesayangannya untuk
melatih ia berdiri dan berjalan.
Demam
Usia 1-2 tahun merupakan usia
langganan anak terkena demam. Ketika anak mengalami demam perhatikan betul
apakah masih masuk dalam kategori demam ringan, demam tinggi, atau demam
kejang. Ketika kita mengetahui hal tersebut respon kita akan tepat dan tidak
panik. Selalu sedia termometer di rumah dan obat penurun panas.
Cacar Air
Sampai detik ini alhamdulillah
Arsyad belum pernah mengalami cacar air. Kalau saya sendiri sih baru mengalami
cacar air saat di bangku SMA. Rasanya sangat tidak nyaman dan gatal. Banyak
yang bilang kalau kena cacar air tidak boleh mandi, kalau saya waktu itu tetap
disarankan mandi oleh mama saya agar penyakitnya cepat hilang.
Gondongan
Siapa yang pernah terkena gondongan
dan dioles blau? Ternyata itu hanya mitos. Tidak ada hubungannya antara blau
dan gondongan. Gondongan itu disebabkan oleh virus.
Setelah mengetahui mitos dan
fakta seputar penyakit pada anak, lumayan yaa meredakan kepanikan dan
mengetahui langkah tepat apa yang bisa diiambil saat anak terkena penyakit
tersebut.Beruntungnya lagi saya berada di jaman orangtua milenial. Saat semua
informasi bisa dengan mudah saya dapatkan, tapi satu yang perlu diperhatikan
saat mencari informasi seputar kesehatan anak, pilihlah sumber situs yang
paling kredibel dan terpercaya seperti www.halodoc.com.
HALODOC APLIKASI P3K DALAM GENGGAMAN
Apa sih Halodoc itu? Halodoc
merupakan start-up Indonesia berupa aplikasi kesehatan yang hadir sejak 2016
yang memberikan kemudahan dalam nejaga dan memeriksa kesehatan seluruh anggota
keluarga. “Aplikasi Halodoc berinisiatif untuk mengedukasi para ibu mengenai
penanganan medis yang tepat untuk sejumlah penyakit umum pada anak. Selain itu,
para ibu dapat dengan mudah mengunduh aplikasi Halodoc di smartphone
masing-masing, dan memanfaatkan fitur-fitur Halodoc yang ada.” Tegas Felicia
Kawilarang, VP marketing Communication Halodoc.
Melalui aplikasi Halodoc
masyarakat dapat berkonsultasi langsung dengan dokter melalui video call.
Aplikasi Halodoc memiliki tim medis mulai dari dokter umum, spesialis anak, internis,
hingga spesialis mata yang online 24 jam. “ Peran dokter atau ahli medis
dibutuhkan dalam memberikan kenyamanan kepada para ibu baik saat penanganan
maupun konsultasi. Berkonsultasi dengan ahli medis merupakan tindakan pertama
yang tepat, sehingga ibu tahu apa yang perlu dilakukan sebelum terlambat karena
penanganan yang salah.” Jelas dr.Herlina, Sp.A.
FITUR UTAMA HALODOC
Ada 3 fitur utama dalam aplikasi
Halodoc. Diantaranya hubungi dokter, layanan apotek antar obat, dan layanan
laboratorium.
Hubungi Dokter
Dalam fitur ini, sebelum
memutuskan untuk ke rumah sakit kita bisa konsultasi dulu dengan tenaga medis
atau dokter melalui video call. Aplikasi Halodoc memiliki tim medis mulai dari
dokter umum, spesialis anak, internis, hingga spesialis mata yang online 24
jam. Halodoc juga membantu memudahkan masyarakat berkonsultasi langsung dengan
dokter terlebih dahulu, sehingga tindakan yang diambil ketika anak sakit tepat
dan benar melalui #katadokterHalodoc.
Layanan Apotik Antar Obat
Layanan ini meupakan layanan
apotik antar 24 jam dengan bebas biaya pengantaran.
Layanan Laboratorium
Layanan pengecekan kesehatan yang
bekerjasama dengan Prodia. Fitur ini memungkinkan petugas lab untuk datang
kerumah atau kantor dan melakukan pengecekan kesehatan seperti cek darah
ataupun urine.
Selain fitur utama tadi, di
aplikasi Halodoc juga terdapat artikel yang bermanfaat seputar kesehatan.
Selain itu kita bisa mengakses website www.halodoc.com,
sosial media Halodoc yaitu Facebook Halodoc, Twitter @HalodocID, dan
instagram @halodoc.
Halodoc benar-benar memudahkan orangtua jaman now alias orangtua milenial agar tidak gampang panik saat anak sakit dan sebagai P3K dalam genggaman yang memberikan berbagai pelayanan kesehatan. Jadi tunggu apalagi, yuk download aplikasi bermanfaat ini!
Wah saya harus unduh aplikasi halodoc dong ya. Anak saya selalu didiagnosa amandelnya yang meradang terus. Maksaih infonya ya Mbak
ReplyDeleteAku dulu suka ngompres pake air dingin. Pas bubuky dirawat di RS, ternyata ngomoresnya pake air hangat.
ReplyDeletesalam kenal mak