Waktu tuh cepet banget ya
berlalunya dan ternyata ini kamis terakhir di 2016. Antara senang dan sedih sih
kalau akhir tahun begini. Senang karena di tahun yang baru pasti bakal banyak
banget kejutannya dan sedih kalau menyadari jatah di dunia terus berkurang.
Seperti biasa kalau akhir tahun
begini pasti bikin resolusi. Iya kan? Kebetulan saya di 2016 kemarin gak buat
resolusi apa-apa selain pengen Arsyad dan suami sehat, ditahun ini lebih ke go
with the flow sampai-sampai jadi gak kekontrol arahnya kemana. HAHAHA. Alhamdulillah
di tahun ini suami dapet kerjaan baru yang lebih baik, bener yaa apa kata orang
anak itu rejekinya luar biasa. Pas banget deh Arsyad mau setahun eeeh ayah
dapat kerjaan baru. Kalau saya? Alhamdulillah di tahun iini mulai konsisten
lagi ngeblognya. Udah mulai dapet beberapa job dari ngeblog dan berharap di
2017 lebih banyak lagi. :D
Apa ada resolusi yang belum
tercapai? Pasti ada yaitu LANGSING, hahaha. Ini sih resolusi tiap tahun tapi
realitanya yang paling menyakitkan karena badan ini tak kunjung langsing. Mau
diet eh terus mikir kan masih menyusui yaudah jadinya gak diet-diet deh. ;p
Ritual tahunan membuat resolusi
sih menurut saya penting ya, biar kita jadi tahu tujuan di tahun ini tuh mau
kemana dan ngapain. Meskipun ada beberapa yang mungkin gagal, tapi menyusun
resolusi itu menyenangkan dan harus dilakukan. Di tahun 2017 saya sih mau lebih
realistis aja menyusun resolusinya.
Ini resolusi saya di 2017
- Gak mau punya kartu kredit
Saya sempat
kewalahan di 2016 akibat tidak bisa memanage keuangan dengan baik, belanja baju
Arsyad yang unyu-unyu, beli mainan yang gak penting-penting amat, impulsive pas
lagi galau dengan belanja. Ini membuat tagihan kartu kredit sempat bengkak dan
dapat peringatan keras dari suami. Alhasil 2 kartu kredit saya sudah saya tutup
alhamdulillah di akhir tahun ini. Kedepannya gak mau lagi deh megang kartu
kredit. Cukup suami aja deh yang pegang.
- Mulai pilih-pilih sekolah Arsyad
Sebenernya dari
2016 ini saya sih sudah mengincar beberapa sekolahan untuk Arsyad tapi masih
maju mundur karena takut terlalu dini masukin dia ke sekolah. Ya walaupun saya
tahu sekolahnya masih main-main biasa aja. Ditahun 2017 ada rencana mau masukin
Arsyad ke daycare sih tapi ini masih pilihan terakhir di tengah drama ART yang
gak dapet-dapet.
- Move on dari bekasi
Gak tahu kenapa
pengen aja pindah dari bekasi dan nempatin apartemen tapi balik lagi pada
realitanya bahwa sampai detik ini saya belum dapet ART dan masih banyak banget
PR yang harus dibenahin kalau urusan apartemen. Mulai dari kitchen set, ngecat
ulang, dan sebagainya. Tentunya mengeluarkan dana yang gak sedikit sedangkan
tabungan kami pas-pasan. Opsi lainnya adalah kembali tinggal di rumah mertua,
tapi balik lagi saya jadi galau siapa yang akan menjaga Arsyad ketika saya
kerja dan ya mau gak mau saya hunting daycare dan ART lagi.
- Olahraga Rutin
Semoga ini bukan
hanya resolusi belaka. HAHAHAHAHA. Selain menjadwalkan beberapa aktifitas
outdoor buat Arsyad, saya juga pengen banget bisa rutin olahraga minimal satu
kali dalam seminggu. Duh, semoga terlaksana yaa dan panggilan kasur yang
posesif bisa saya abaikan.
- Rutin solat tasbih, baca Al-quran, dan puasa sunah
Ini jadi
peringatan sih buat diri saya sendiri, karena saya sadar di 2016 ini saya gak
pernah solat tasbih lagi di mesjid Sunda Kelapa. Padahal dulu jaman masih
pacaran dan baru nikah saya dan suami rutin banget solat tasbih di Mesjid Sunda
Kelapa. Untuk masalah baca al-quran juga saya sadar di tahun ini khatamnya Cuma
satu kali pas Ramadhan doang. Ya Allah maafin yaaaa, makanya di tahun 2017
menargetkan diri sendiri lagi untuk lebih rutin lagi. Belum berani sih ikutan
one day one juz karena saya sadar kemampuan saya belum sampai kesitu. Nah untuk
urusan puasa sunah juga di 2016 kemarin up and down banget deh, saya ngerasa
banyak bolongnya. Semoga di 2017 ibadah saya dan suami semakin baik lagi yaa,
karena kami itu kan contoh untuk Arsyad.
- Less stress
Saya gak mau mikirin hal yang gak perlu dipikirin deh. Gak mau memusingkan hal remeh-temeh atau hal-hal kecil yang gak perlu diributin. Ini sih casenya lebih ke masalah rumah tangga yaa karena saya tipikal yang njelimet sih kalau kata suami kurang santai dalam menghadapi masalah. ;p. Dipikirin terus sampe uring-uringan sendiri padahal kadang masalahnya sepele. Jadi di 2017 ini mau yang santai kayak di pantai aja dan semoga Allah tambah sayang sama rumah tangga saya dan suami. huushh huush jauh-jauh mantaaan
Ohya di 2016 ini alhamdulillah
selama setahun kemarin saya konsisten kembali menulis dan akhirnya memutuskan
mengajak Silva juga untuk berkolaborasi di segmen #whenmommiestalk tiap
kamisnya. Apa saja sih yang dibahas? Sejauh ini sih masih seputaran parenting,
relationship, dan motherhood. Walaupun baru ada 13 postingan kedepannya saya dan
silva berharap banget bisa terus untuk konsisten menulis di #whenmommiestalk
ini.
Untuk menutup akhir tahun saya dan Silva mau bikin GIVEAWAY! Yeeeay!
Caranya gimana? Gampaaang banget
kok!
Follow akun twitter, instagram, dan blog kita berdua. Komen dibawah
postingan ini dari #whenmommiestalk 1 sampai dengan 13 (silahkan klik link disini) mana yang paling kalian
suka dan beri alasannya. Nanti akan dipilih 6 komen yang menarik (3 dari komen
di blog saya dan 3 lagi dari komen di blog Silva) kalau mau komen dikeduanya
juga dipersilahkan dan kesempatan untuk menang lebih besar kan? hehehehe, dan
hadiahnya sebagai berikut :
Pemenang favorit 1 : E-money dengan saldo sebesar Rp 300.000,-
Pemenang Favorit 2 : Produk dari The Body Shop Italian Summer Fig EDT 50 ml seharga Rp 339.000
Pemenang ke 3 : Produk The Body Shop Argan Oil Body Lotion seharga Rp 159.000 + Voucher MAP Rp 100.000
Pemenang ke 4 : Produk Bio oil 60 ml seharga Rp 120.000 +voucher MAP Rp 100.000
Pemenang ke 5 : Produk Lipfinity Max factor seharga Rp 115.000, mascara Maxfactor seharga Rp 75.000 , dan buku Parents stories karya Adhitya Mulya.
Pemenang ke 6 : Produk Lipfinity Max factor seharga Rp 115.000, buku Parenthink karya Mona Ratuliu.
Untuk link social media kita
berdua berikut linknya yaa
- Follow akun twitter @ayuanggarini dan instagram @ayuanggarini atau kalian bisa klik ikon social media yang ada di side bar blog ini
- Follow akun twitter @silvafauziah dan instagram @silvafauziah
- Follow blog saya dan blog Silva jangan lupa
Nah gampang kan caranya? Giveaway
ini ditutup tanggal 17 Januari 2017 dan pengumuman giveaway pada tanggal 19 januari 2017. Yuk ajak teman-teman yang lain untuk ikutan
#whenmommiestalkgiveaway.
Semoga bisa ikutan :D
ReplyDeleteyuk ikutan mbaaa!
Deletembak ikutan ya
ReplyDeleteNama: Imelda
Twitter: @imeldasb
IG: @imeldasutarno
Dari semua #WhenMommiesTalk saya paling suka "Berteman dengan Mantan Pasca Menikah?". Alasannya: sebagai ibu dua anak, postingan mengenai hal-hal seputar parenting, mengurus anak, mendidik anak dll dll sudah sering saya temukan, baca dan pelajari di banyak blog orang lain. Tapi ketika ibu-ibu berani posting soal berteman dengan mantan...? Wow! Ini nih yang jaraaang banget ada yang mau nulis. Bahkan mungkin bagi sebagian ibu2 blogger, nulis topik ini termasuk terlarang demi menjaga perasaan pasangan kita, dan juga keluarga. Nah makanya saya langsung tertarik banget bacanya. Pengen banget dapat tips-tipsnya gimana bisa tetap hidup bahagia dengan keluarga kita walau masih ada silaturahmi dengan mantan. Terima kasih sudah membuat postingan tersebut ya mbak, bermanfaat banget buat ibu-ibu macam aku ini yg terkadang galau kalo udah bersinggungan sama hal-hal yg berbau mantan hihi.....
Oiya semua sosmednya sudah aku follow ya :)
hai mba, terima kasih ya sudah ikutan. Semoga menang yaa!
DeleteSemoga catatan resolusi nantinya tak hanya sekedar catatan ya Mbak. Sama-sama kita semangat mencapai impian! \^^/
ReplyDeleteYAY! Semangaaat mbaaa!
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSaya buka dari hp kok saya ga bisa Follow blog nya bunda ya
ReplyDeleteSaya juga mau ikutan
ReplyDeleteNama : Reni Kristina
Twitter; reyu4321
IG : @sarireni
Saya sudah memilih di blog nya mb Silva tentang Mengajari anak tentang Toleransi , namun di blog bunda Ayu ini saya tertarik membaca #WhenMommiesTalk yang berjudul Saya dan Ibu Mertua , karena hampir sama banget kondisinya , dalam arti Sama-sama masih serumah, hehehe, dan konflik dengan mertua pun semakin banyak terjadi tentunya, apalagi masalah mendidik anak, yang paling sering dan saya juga binggung harus gimana , adalah ketika anak saya jatuh, kemudian ibu mertua saya memukul tempat yang jatuh itu, supaya anak diem. Sangat dilema banget bun, namun mau ga mau saya harus luruskan ini segera, saya mencoba menjelaskan dengan penjelasan semudah mungkin dan ga menggurui, ya ga mudah memang, bahkan perselisihan kecil ga bisa dihindari, namun lama-lama beliau mengerti, dan sekarang sudah menghentikan sama sekali tindakan itu, semoga saya ga nyakiti hati beliau, dan ga kuala, hehehe , semua ini saya lakukan demi menumbuhkan sikap tangguh anak . . dan semoga beliau mengerti . dan memang yang namanya mertua itu, tidak ada kata Mantan , beliau akan terus jadi ibu kedua kita, walaupun tali pernikahan sudah tak terikat.
terima kasih ya mba sudah ikutan. Semoga menang!
DeleteMba Ayu ikutan yaaa,
ReplyDeleteNama: Novita Rosyida Hilmi
Twitter: @cowvy
IG: @novita_rosyida
yang menarik bagi saya dalam #WhenMommiesTalk adalah Long Distance Marriage, kenapa? karena saya juga mengalaminya. Sebelum menikahpun sudah tahu konsekuensinya karena suami memang kerja di luar jawa (tepatnya Kalimantan Timur) dan saya masih harus kerja di Jakarta (bahkan bisa juga diluar Jakarta, teragntung project). Alhamdulillahnya, kadang suami ada dinas di Jakarta selama 2-3 hari selama sebulan.
Saya sadar kalau memang banyak-banyak wanita tangguh yang bisa LDM-an sama suaminya, ternyata saya tidak "menderita" sendirian hehehe. Sayapun punya pengalaman menarik nih mbak tentang LDM, pernah ada yang nyeletuk karena saya posting dengan teman2 saya "Jalan-jalan terus gak ke suami, ga kangen suaminya po" pengen nangis dehhh. Mana istri yang enggak kangen suaminya? mana...
Semoga para pejuang LDM bisa sesegera mungkin berkumpul ya Mbak, dan bersyukur sekali kalau yang memang sudah sama-sama suaminya sejak awal menikah.
Cheerss for us, :)
LDM memang berat ya mbaaa. Kamu hebat!
DeleteMakasi yaa sudah ikutan, semoga menang yaaa!
Nama : Wuri Wulandari
ReplyDeleteTwitter : @wuriw_
IG : @wuriw_
Dari judul nya aja yang langsung bikin gatel pengen klik ya 'Tentang Berteman Dengan Mantan Pasca Menikah' . Judul yang menurutku agak-agak sensitif buat para emak-emak. Yang membuat aku langsung klik saat judul itu di share dan komen hahahaha.
'Awalnya saya masih berteman di semua media sosial sampai kemudian saya sadar diri lalu mengunfriend facebook, remove line, block twitter, kalau nomer kontak benar-benar sudah tidak ingat. Biarlah ingatan-ingatan saya dipenuhi sama canda tawa keluarga saja.'
Paragraf diatas mulai mengubah pandangan saya, apalagi kalimat terakhirnya itu, nyosss banget dihati. Iya juga ya, biarlah ingatan saya dipenuhi dengan canda tawa orang-orang yang sangat saya sayangi yaitu keluarga saya sendiri.
emang mantan itu masalah sensitif. Biarlah kita bahagia dengan kehidupan masing2 ya mba. hehehehe
DeleteMakasih yaa sudah ikutan GA saya dan Silva, semoga menang yaa!
Ikutan ahh..
ReplyDeleteNama: Noni Rosliyani
Twitter: @nonirosliyani
Instagram: @nonirosliyani
Suka yang "Arsyad 20 tahun lagi".
Karena aku juga suka berandai-andai gimana anakku kalau udah gede ya.. Dia ambil kuliah jurusan apa ya? Bisa kuliah di LN sesuai impian ibuknya enggak ya? Kerjanya dimana ya? Pacarnya ganteng nggak ya? Hahaha..
Kalau suami bilang, "kejauhan ah mikirnya. pikirin yg sekarang dulu, besok dia mau masuk TK mana." Tapi, pikiran visioner & berandai2 itu enggak pernah lepas dari kepala.
Berpikir seperti itu, mau enggak mau pasti berharap besok anak sesuai dengan impian kita. Kuliah di jurusan A, kerja disini, endebrai-endebrai. Tapi pelan2 harus juga diiringi dengan kita menguatkan hati kalau cita2 anak tidak sesuai dengan cita2 kita. Mereka kan juga punya hak utk menentukan masa depannya.
Yang pasti, aku pun berdoa yg sama denganmu. Semoga 20 tahun lagi, kita dan suami, tetap bisa menemani anak-anak meraih mimpi-mimpinya. Aminn..
:)
waaah mba Noni ikutan, aku ngefans sama blogmu! hehehehe
Deleteiya mba biarlah dia nanti memilih jurusan dan pekerjaan sesuai passionnya saja. Makasi ya mba sudah ikutan GA ini
huaaaaoo... saya paling suka "5 skill baru yang dimiliki setelah jadi Ibu", hehehe...
ReplyDeletePadahal saya belum jadi Ibu. Masih calon Ibu. Belum nikah juga siiih, hehehe... tapi setiap perempuan adalah calon Ibu kan?
Saya memfavoritkan postingan tersebut karena saya mengalaminya beberapa, dan rasanya "awesome" "mengejutkan" dan membuat diri ini menertawai diri sendiri.
Iyaa, saya mencoba mengeluarkan jati diri keibuan yang saya tuangkan kepada Fatim, keponakan saya, umurnya 15 bulan. Banyak hal-hal lucu yang saya nikmati. Apalagi, saya orangnya cukup kaku ke bayi atau anak kecil. Jadi, dengan Fatim, saya bisa belajar untuk menjadi calon Ibu. Menggendongnya, menyuapi, menggodanya, mengajaknya berbicara, bermain, berjoget, duuuh syalala pokoknya...
Adek kandung saya (yang lebih kaku kepada anak kecil), akan tertawa-tawa ketika melihat saya menjadi penerjemah bahasa bayi si Fatim. Dia ngomongnya "houafhknkjalkfa", artinya "kucing ini sering ada di depan rumah niiiiih..." :h
Membaca postingan tersebut, saya membayangkan indahnya saya ketika menjadi Ibu. Pasti seruuuu banget, menikmati setiap prosesnya, dan meyakini bahwa setiap Ibu adalah luar biasa
twitter: @rhoshandha
ig: @rhoshandha
blog: www.kakroos.com
aku dulu juga kayak kamu, sering main sama ponakan karena kami tinggal satu rumah. Lumayanloh jadi ajang latihan jadi gak kaget saat punya anak. Btw, terima kasih ya sudah ikutan GA ini
DeleteSalam kenal Mba Ayu :)
ReplyDeleteDiantara 14 blogpost #WhenMommiesTalk yang menjadi favorit saya "Kenyataan yang dihadapi saat menjadi ibu". Kadang kita sebagai ibu baru punya idealisme untuk mengasuh anak. Yang saya alami sekarang ditinggal asisten rumah tangga jadi semua pekerjaan rumah tangga saya yang tangani. Saya awalnya juga tidak membiasakan anak pake Pospak di rumah karena alesan efisiensi dan supaya kulit anak ga iritasi. Cuma karena cucian numpuk (belum sempet kecuci) akhirnya pake Pospak juga di rumah. :(
Kursi makan juga gitu, untungnya anak saya masih mau makan di kursinya cuma ga setiap makan didudukkan di meja makan. Tergantung moodnya juga.
Yang masih saya pertahankan idealisme saya yakni menyusui hingga 2 th. Semoga saya bisa mempertahankan yang satu ini aja.
Kata-kata yang saya suka disini,"Setidaknya kita sebagai ibu sudah mengusahakan dan terus berusaha untuk hal yang terbaik versi kita sendiri. Jadi jangan sekali-kali menyalahkan diri sendiri, karena tiap ibu sempurna dengan versinya masing-masing."
Sekarang saya semakin realistis saja menerapkan pola asuh anak disesuaikan dengan sikon supaya ga stress juga.
IG : @syarifani89
Twitter : @syarifanifunny
www.keluargamulyana.wordpress.com
Sudah saya follow sosmed & blognya yaa..
hai mba, salam kenal juga..
DeleteSudah mampir di blog kamu. Toss kita sama yaa, akupun masih ingin menyusui anakku sampai nanti 2 tahun. semangaaat! terima kasih yaa sudah ikutan GA ini
Ikuut giveaway!! :D
ReplyDeleteNama & GFC : Intan Novriza Kamala Sari
Twitter & instagram : @inokari_
Halo Mba Ayu salam kenal.
Dari semua seri #WhenMommiesTalk di blog Mba ini, aku paling suka sama seri ke-2 yaitu tentang Anak dan Buku. Karena aku sudah merasakan sendiri gimana nikmatnya gemar baca buku. Buku ngasih kesempatan-kesempatan bagus buat aku. Dari mulai kesempatan menyelami kisah-kisah seru, dapetin ilmu-ilmu baru hingga sekarang ini bisa mengelola blog buku dan kenalan sama penulis juga penerbit untuk turut serta mempromosikan buku mereka melalui blogtour.
Dengan adanya buku bacaan, aku nggak pernah ngerasa sendirian. Terlebih sekarang ini posisinya aku lagi menjalani kehidupan sebagai anak rantau di daerah sepi yang ga punya mall. Sering diledekin sama temen-temen di kota asal, ‘Intan hebat banget bisa tahan jauh-jauh dari mall’, aku cuma nyengir aja, tapi dalam hati mbatin ‘kalo gak ada buku dan internet, rasanya aku udah mati kebosanan!’ haha.
Dan aku gak mau menikmati manfaat baca buku sendirian, kelak ketika aku menikah dan punya anak, aku pengen anakku juga menggandrungi buku tanpa dipaksa. Tadinya aku masih bingung gimana cara ngenalin buku ke anak-anak, tapi lewat artikel yang Mba tulis, aku dapat pencerahan. Bahwa semuanya bahkan bisa dimulai sejak proses kehamilan. Bisa nyicil beli-buku bantal, buku bergambar, buku dongeng tentang hewan, dll, pelan tapi pasti ketika si anak lahir, kita bisa mulai membacakan cerita. Mungkin awalnya belum jelas si anak minat ke bacaan jenis apa, tapi lama-lama pasti kita bakal tau. Terus juga, jangan lupa nyisihin budget buat beli buku anak ternyata ya. Biar bukunya banyak dan anak gak bosen. Aku kira kalo buat anak-anak, bukunya sekedar yang itu-itu aja juga gakpapa karena mereka belum ngerti-ngerti amat. Aduh salah ternyata.
Thanks ya Mba. Blogpostnya bagus. Semoga kita semua bisa menebarkan minat baca, ke anak-anak sekalipun. :)
Nama & GFC : Intan Novriza Kamala Sari
ReplyDeleteTwitter & instagram : @inokari_
Halo Mba Ayu salam kenal.
Dari semua seri #WhenMommiesTalk di blog Mba ini, aku paling suka sama seri ke-2 yaitu tentang Anak dan Buku. Karena aku sudah merasakan sendiri gimana nikmatnya gemar baca buku. Buku ngasih kesempatan-kesempatan bagus buat aku. Dari mulai kesempatan menyelami kisah-kisah seru, dapetin ilmu-ilmu baru hingga sekarang ini bisa mengelola blog buku dan kenalan sama penulis juga penerbit untuk turut serta mempromosikan buku mereka melalui blogtour.
Dengan adanya buku bacaan, aku nggak pernah ngerasa sendirian. Terlebih sekarang ini posisinya aku lagi menjalani kehidupan sebagai anak rantau di daerah sepi yang ga punya mall. Sering diledekin sama temen-temen di kota asal, ‘Intan hebat banget bisa tahan jauh-jauh dari mall’, aku cuma nyengir aja, tapi dalam hati mbatin ‘kalo gak ada buku dan internet, rasanya aku udah mati kebosanan!’ haha.
Dan aku gak mau menikmati manfaat baca buku sendirian, kelak ketika aku menikah dan punya anak, aku pengen anakku juga menggandrungi buku tanpa dipaksa. Tadinya aku masih bingung gimana cara ngenalin buku ke anak-anak, tapi lewat artikel yang Mba tulis, aku dapat pencerahan. Bahwa semuanya bahkan bisa dimulai sejak proses kehamilan. Bisa nyicil beli-buku bantal, buku bergambar, buku dongeng tentang hewan, dll, pelan tapi pasti ketika si anak lahir, kita bisa mulai membacakan cerita. Mungkin awalnya belum jelas si anak minat ke bacaan jenis apa, tapi lama-lama pasti kita bakal tau. Terus juga, jangan lupa nyisihin budget buat beli buku anak ternyata ya. Biar bukunya banyak dan anak gak bosen. Aku kira kalo buat anak-anak, bukunya sekedar yang itu-itu aja juga gakpapa karena mereka belum ngerti-ngerti amat. Aduh salah ternyata.
Thanks ya Mba. Blogpostnya bagus. Semoga kita semua bisa menebarkan minat baca, ke anak-anak sekalipun. :)
Nama: Leila
ReplyDeleteIG: @Leila_Niwanda
twitter: @LNiwanda
Paling suka blogpost Mba yang ini http://www.lolipopslife.com/2016/12/tentang-membatasi-mainan-anak.html, soalnya memang lagi merasakan udah ditegur suami karena beliin mainan anak melulu hehehe. Ngeluarinnya bertahap sih, dan justru bukan karena anak yang minta, emaknya aja yang suka gemes kepengin beli. Ternyata saya ada temannyaaa, hehehe....termasuk karena kalau buku anak lebih susah lagi ngerem-nya.