Anak-anak butuh contoh yang baik
dalam hidupnya tapi gak jarang kita yang sudah dewasa ini malah justru lebih
buruk dari anak-anak, padahal kita pernah berada di fase anak-anak. Ya memang
penting banget belajar lagi dari anak, intropeksi diri kita sendiri sebagai
contoh yang baik tentunya kita juga harus berprilaku baik.
BACA PUNYA SILVA
Hadirnya Arsyad dalam kehidupan
saya memang sungguh membahagiakan dan banyak membawa perubahan dalam diri saya.
Buat saya, Arsyad bukan hanya amanah yang Allah berikan tapi juga guru untuk
diri saya. Ya saya banyak sekali belajar dari kehadiran dia di hidup saya.
BELAJAR MENGELOLA EMOSI
Arsyad mengajarkan saya bagaimana
saya mengelola emosi yang paling dominan dalam diri saya, yaitu marah. Ya saya
gampang sekali marah atau ngambek, maklum anak bungsu. :p Tapi dari Arsyad saya
belajar bahwa saya harus mengendalikan emosi saya. Ketika pulang kerja badan
capek, suntuk karena macet, sebelum masuk rumah biasanya saya healing diri
sendiri sambil tarik nafas dan istigfar menjelma jadi ibu yang penuh kewarasan
menghadapi polah tingkah sang toddler.
Tapi saya juga hanya manusia
biasa kok, kadang emosi marah ya dateng begitu aja saat tingkahnya sudah mulai
membuat saya stress yang bisa saya lakukan kadang melipir sebentar, memberi
ruang buat diri saya sendiri. Lari sebentar ke kamar mandi menghela nafas
panjang dan istigfar, lalu kembali lagi menghadapi Arsyad dengan senyuman atau
kalau saya lagi “eling” saya punya alarm tubuh/tombol sabar yang saya set di
daerah kening. Begitu Arsyad tantrum saya tinggal pencet kening saya sambil
bilang “sabar..sabar..sabar..”sambil tarik nafas dan release deh.
Tapi entah kenapa berbeda banget
kalau lagi emosi sama suami. Si alarm tubuh ini tidak bekerja secara baik, jadi
ngambeknya suka kebawa sampe hari berikutnya. ;p
Saya belajar mengelola emosi
karena nggak mau jadi contoh yang buruk buat Arsyad. Children see, children do,
right?
BELAJAR LEBIH DEKAT SAMA ALLAH
Dari umur 10 bulan, Arsyad sudah
pintar menirukan suara adzan. Ketika adzan tangannya langsung ke kuping dan
langsung “awooooh..awooh”. Semakin besar sekarang ini dia sering sekali ikut
saya sholat. Ketika adzan dia langsung menggeret sajadah kecil miliknya, lalu
takbir dan sujud yang menurut dia adalah sholat. Malu lah hati saya sebagai
orangtua yang kadang suka mepet waktu sholat L
Setiap kali dia melihat mesjid
pasti dia langsung menunjuk dan “umaaaah awooh..umaah awooh” (rumah Allah).
Kadang kalau saya atau suami mengaji juga dia ikutan nimbrung. Yaa kami harus
benar-benar menjadi contoh yang baik. Walau parameter “baik” di tiap orang
berbeda.
BELAJAR UNTUK TERUS BERSYUKUR
Saya pernah cerita ketakutan saya
menjadi orangtua adalah terlalu memberikan kenyamanan kepada anak sehingga dia
lupa apa itu artinya berjuang dan usaha. Ya saya gak mau memang terlalu
memanjakan Arsyad. Ketika mengunjungi mall ya gak melulu harus belanja dan
bermain. Dia harus bisa menahan diri, jangan kayak bundanya yang sulit banget
nahan diri dari godaan diskon. :D
Ada waktunya dia bisa bermain di
game center ada waktunya juga kita hanya
melewatinya saja. Kadang sih saya suka kasian lihat dia kepengen banget naik
cho cho train padahal minggu lalu dia sudah naik, saya Cuma kasih penjelasan
aja ke dia “minggu ini kita gak naik dulu ya nak, nanti kalau ada rejeki lagi,
kita naik lagi” walau dari raut mukanya yang saya lihat senyum kecut tapi ya
sekali lagi saya tidak mau terlalu memanjakan dia.
Ketika minggu depannya dia bisa
menaiki cho cho train senyum lebar dan tertawa, memang uang yang saya keluarkan
tidak seberapa tapi melihat dia tersenyum rasanya itu jadi penanda bahwa saya
harus selalu bersyukur punya Arsyad dan atas apa yang Allah berikan ke hidup
saya. *kemana aja woooy dari kemareeeen :p
Dengan segala pebelajaran di
atas, ya saya merasa saya menjadi pribadi yang lebih baik, setidaknya itu
menurut saya sendiri sih. Kedengarannya klise yaa? Tapi buat saya meaningfull banget
Kalau Arsyad baca ini, bunda Cuma
mau bilang terimakasih yaa sudah datang ke kehidupan bunda, bunda banyak banget
belajar dari kamu naak. You are my sunshine :*
*sambil mewek, emaknya emang
cengeng*
jadinya sama2 belajar yaaa :)
ReplyDelete