Saya sampai sekarang masih heran
kenapa ibu-ibu suka banget sama “war”. Ditambah lagi di era digital seperti
ini, seakan kalau jadi Ibu ya semua harus sama, harus lahiran normal, ASI,SUFOR, MPASI instan, MPASI homemade, Jadi Ibu rumah tangga, dan perdebatan lainnya yang sampai
sekarang ga habis-habis. Padahal kalau dirunut lagi setiap ibu pasti
menginginkan yang terbaik buat anaknya, setiap ibu punya versinya
masing-masing, setiap ibu itu berbeda.
BACA JUGA : HAMIL DENGAN RAHIM RETRO
Arsyad lahir dengan proses
persalinan c-section karena posisi pembukaan 8, kondisi ketuban sudah hampir
habis, CITO, dan posisi tangan duluan yang masuk ke jalan lahir. Sehabis
melahirkan banyak yang melontarkan pertanyaan lahirnya normal apa cesar? kenapa
Cesar? Males ya? dan judging lainnya tanpa mendengarkan alasannya. Tentunya hal ini bisa memicu stress, rasa
bersalah, dan pemicu baby blues pada ibu yang pertama kali baru melahirkan. Banyak
hal yang membuat saya kaget mendengar komentar aneh dan miring tentang proses
persalinan ini.
Ini dia 4 hal yang tidak perlu
dikatakan pada C-section mom
Kamu males ngeden ya?
Belum hilang
luka perih pasca c-section sudah dapat pertanyaan menyebalkan seperti itu. Duuuh,
ampun. Plis atuhlah jangan ngomong begitu. Percayalah bahwa kami sudah
mengeluarkan seluruh tenaga dan usaha semaksimal mungkin. Ada tindakan yang
harus diambil demi menyelamatkan nyawa hidup 2 manusia. Kalaupun dari awal
sudah merencanakan proses persalinan c-section, memilih tanggal cantik untuk
proses kelahiran anak, lalu kenapa? Toh, kita gak ikutan bayarin biaya rumah sakit.
Kamu gak risih lihat bekas luka Cesar kamu?
Iya ada yang
nanya kayak beginian ke saya pasca melahirkan dan saya jawa TIDAK. Saya sama
sekali gak risih, saya tanya suami risih gak lihat bekas luka ini dan jawaban
dia juga sama. Kenapa gitu harus risih? Toh dari luka sayatan ini saya bisa
bertemu dengan anak saya, karena anak saya bisa lahir dari luka tersebut.
Melihat luka ini saat saya bercermin kadang jadi pengingat dan tanda syukur
untuk diri saya sendiri dan semua kebahagiaan yang saya dapat.
BACA JUGA : KELUARGA BARU GBUS DUREN SAWIT
Sekali Cesar seterusnya bakal lahiran cesar.
Belum tentu kok,
banyak dari teman-teman saya yang berhasil dengan VBAC (vaginal birth after
Cesar) dan itu yang membuat saya termotivasi untuk melakukan VBAC dan mau
memberdayakan diri untuk mencapai goals tersebut. Asal kita bisa memenuhi
syarat, mencari dokter dan rumah sakit yang mendukung VBAC, ikut kelas gentle
birth, dan ikhtiar lainnya untuk hal tersebut insyaAllah bisa terlaksana.
Kalaupun nanti saya harus mengulangi persalinan cesar, ya kenapa nggak? Semua pasti
sudah diatur sama gusti Allah.
Belum jadi IBU kalau tidak lahiran normal
Oooh gitu ya? iya
saya Cuma nanggepin orang yang ngomong kayak gini dengan muka datar aja. Masa
sih belum jadi ibu? Buat saya orang-orang yang berkomentar seperti itu adalah
orang yang gak punya HATI. Apa sih definisi IBU? Ada gitu di wikipedia definisi
ibu adalah wanita yang menjalani proses persalinan normal gitu? Ibu adalah
wanita yang telah melahirkan anak baik secara normal ataupun c-section, even
memutuskan untuk mengadopsi anak juga sudah menjadi ibu.
BACA JUGA : MOMEN KELAHIRAN ARSYAD
Mirisnya komentar, pertanyaan,
dan pernyataan dilontarkan oleh sesama ibu. Saya juga gak tau kenapa kita sesama ibu bisa berkata
menyakitkan seperti itu. Apapun proses persalinannya, lahir normal, c-section,
bahkan mengambil jalan untuk adopsi, semua ibu pasti ingin melakukan yang
terbaik untuk anak-anaknya, semua ibu sempurna dengan caranya masing-masing,
dan itulah yang seharusnya menyatukan kita semua.
This is our choice, that’s yours
Jadilah Ibu yang BAHAGIA!
Ah, jangan biarkan kalimat nggak bertanggung jawab mereka merenggut kebahagiaan kita ya Mba Ayu... Aku juga c-section. Alhamdulillah nggak dapet respon negatif dari orang terdekat. Pernah ada pertanyaan/statement menusuk tapi dari orang yang nggak aku kenal. Jadi kuanggep nggak ada aja... hehe
ReplyDeleteiya mba sebagai ibu baru yang inginnya semuanya perfect ternyata harus realistis sm keadaan. Kesel sih emang denger komen nyinyir gt tapi lama-lama yaa bodo amat deh
DeleteAku malah salut sama yang lahiran caesar lho, mereka pemberani karena yang aku lihat setelah SC banyak yang kesakitan. Sementara aku dulu lahiran normal, sehari setelahnya udah bisa jalan-jalan atau mandi. Sepupuku lahiran SC udah beberapa hari aja masih kesakitan buat jalan.
ReplyDeletepasca operasi memang mba ngilunya masih berasa, sampai skrg jg kalau Arsyad naik keatas perutku kadang msh suka ngilus
DeleteSemangat mom, saya juga capek nanggepin mommy war yang saya yakini setiap ibu akan mengusahakan yang terbaik untuk anaknya dengan caranya masing masing tidak perlu menjadi suatu perdebatan untuk menunjukkan yang paling hebat ��
ReplyDeletetoss dulu ah mba Rani.. Semua ibu memang punya versi terbaiknya masing-masing :)
DeleteAku caesar sih dan banyak yang tanya juga kenapa harus caesar. Mau nggak mau ya harus jawab :)
ReplyDeletenah iya ya mba.. mau gak mau harus jawab pertanyaan2 semacam itu walo kadang yaa bt juga
DeleteJaman sekarang masih suka heran kalau ada yang mempermasalahkan ttg Sc or gak SC. Knp jaman dulu sedikit yg SC? Yaaaa krn jaman dulu teknologi kesehatan tak secanggih sekarang dan angka kematian ibu saat melahirkan jg tinggi krn kondisinya gak terpantau sejak dini. Skrng alhamdulillah teknologi cukup memadai ya mbak, jd SC ini salah satu solusi utk keselamatan ibu dan baby krn emang bnr2 ada msalah :)
ReplyDeleteiya mbaaa aku setuju dgn pendapat kamu. Kemajuan teknologi persalinan semakin pesat dan tiap orang yang memutuskan SC pasti ada alasannya
DeleteSaya semuanya normal, namun saya juga gak nyinyir ama yang SC, cuma saya suka mengingatkan kalo ada temen, ponakan atau keluarga yang habis lahiran SC, yang diutamakan soal perawatan luka dan selajutnya supaya tetap sehat
ReplyDelete