Jadi sebelum Arsyad lahir saya
punya cita-cita untuk beli baby crib. Browsing sana-sini sampe ikutan giveaway
dan menang voucher potongan harga baby crib. Dengan ekspektasi yang sungguh
ideal dalam bayangan saya, anak tidur di baby crib dan Ayah Bundanya di kasur
berduaan untuk melatih kemandirian. Tapi setelah kami timbang-timbang ternyata
realitanya adalah MAU DITARO DIMANA BABY CRIBNYAH? Secara kamar ga terlalu
besar, udah penuh sama kasur, lemari pakaian bayi, lemari Ayah Bundanya Arsyad.
Dan akhirnya GA BELI BABY CRIB! HAHAHAHAHA
Ya kami akhirnya memutuskan untuk
co-sleeping alias tidur bersama bayi dalam satu kasur. Gimana ngatur posisi
tidurnya? Apa anaknya ga takut kegencet? Ga kok buibu kalau pengaturan
posisinya benar.
Saya dan suami menggunakan posisi
mepet tembok dan posisi mengapit. Posisi mepet tembok ini jadi baby tidur di
ujung tempat tidur yang mepet pada tembok, saya di tengah, dan ayah Aik di
ujung tempat tidur. Kalau menurut saya sih so far posisi ini aman yaa karena
bayi tidak akan ngegelundung dari tempat tidur, terus pas tengah malam nangis
karena lapar saya bisa menyusuinya sambil tiduran. Memang sih gerak saya jadi
terbatas karena posisi saya di tengah, tapi bagi saya itu ga masalah. Ohiya
karena ini posisi mepet tembok baiknya dikasih barikade guling di ujung tempat
tidur yang mepet tembok agar anak tidak terbentur tembok.
Nah lain cerita ketika kami
memutuskan untuk mengatur posisi dengan posisi mengapit. Diposisi ini, Arsyad
tidur di tengah diapit oleh saya dan ayah Aik yang kece ini. Jadi kita punya
akses yang sama ke baby bala-bala Arsyad. Posisi ini juga tergolong aman, baby
tidak akan ngegelundung jatuh karena dilindungi oleh ayah bundanya, dan yang
lebih sweet sih baby dapat perhatian dan kehangatan yang sama dari Ayah
bundanya. Ada sedihnya sih kalau kami lagi memakai posisi ini saya dan ayah Aik
ga bisa bersentuhan saat tidur tapi tak apalah.
Setelah dipikir-pikir co-sleeping
ini menguntungkan saya banget apalagi pas saya kena baby blues dan mastitis
seperti yang pernah saya ceritain di sini, bayangin aja kalau saya tetap teguh
pada ekspektasi saya dengan Arsyad tidur di baby crib dan saya tidur di kasur
mungkin bisa tambah stres karena harus bolak-balik baby crib-kasur di tengah
malam untuk menyusui. Keuntungan lainnya yaitu bonding kami sebagai keluarga
barupun dapat terbangun secara baik.
Begitulah mengapa kami memilih co-sleeping dan Bhaaay baby crib! BHAAAAY! nanti
Arsyad bobo sendiri kalau sudah 3 tahun yaa naak.. :*
Be First to Post Comment !
Post a Comment