
Saya beruntung memiliki mereka. Mereka yang sampai saat ini
bisa membagi tawa saat hari-hari tuanya. Melihat anak, mantu, dan cucu mereka
untuk bahagia bersamanya.
Tua itu pasti dan dewasa itu pilihan. Dan umur itu tidak
menjamin kedewasaan seseorang dalam berpikir atau menyelesaikan suatu masalah.
Itu yang saya pelajari hari ini dalam suatu forum pertemuan dan kala itu mama
hadir.
Sampai di rumah banyak komentar yang mama utarakan, banyak
nasehat yang saya dapat dari mama khususnya dalam berumah tangga nanti.
Orang tua belajar dari anak, dan anak belajar dari orang
tua. Yang seorang anak butuhkan bukanlah sosok orang tua yang sempurna tapi
orang tua yang mau ikut tumbuh bersama serta belajar bersama sang anak, tak
hanya menjadi sosok orang tua tapi juga teman baik untuk anak-anaknya. Kenapa
demikian, agar si anak dapat melepas keluh kesah dalam segala aktivitasnya,
bercerita mulai dari hal yang kecil sampai yang besar.
Setelah menikah nanti jangan hanya menjaga kualitas hubungan
dengan anak saja, melainkan harus menjaga kualitas hubungan dengan pasangan.
Gesekan-gesekan dalam rumah tangga pasti terjadi, jika itu terjadi ingat dimana
hari pertama kali kalian jatuh cinta, ingat dimana hari kalian mengucap janji
bukan hanya janji kepada pasangan kamu tapi janji kepada Tuhanmu.
Sepanjang perjalanan pernikahan mereka hal itu pun terjadi
dan aku tau bagaimana cara mereka mengatasinya. Dalam setiap hubungan pasti ada
titik kejenuhan, dan setiap pasangan harus kreatif dalam menghadapinya.
Kata mama kalau sampai pada titik itu lakuin apa yang dulu
pernah dilakukan pas pacaran. Dating nonton berdua di bioskop, nyemilin
popcorn, liburan bareng.. Gimana nasib si anak mah? Titip anak ke si mba atau
eyang.. waktunya ga lama kok..anak pasti ngerti. Itu yang mama bilang.
Liburan tahunan juga perlu. Itu perlu buat bonding antar
anggota keluarga. Semua di planning, semua dialokasikan budgetnya.
Kejutan-kejutan kecil juga bisa suami/istri lakuin. Kayak sisipin notes di
bekal makan siang ya dibawa, ucapan terima kasih, sayang, pillow talk yang
dilakuin setiap malam. Itu bisa memperkuat kualitas hubungan dengan pasanga.
Yang paling terpenting, dekatkan keluargamu pada agamamu.
Beruntung dapet wejangan-wejangan dari mama sebelum akhirnya
melangkah ke jenjang pernikahan nanti. Dan sayapun banyak belajar dari hal-hal
yang terjadi di sekitar saya. Sebagai seorang istri harus menjaga nama baik
suaminya. Dimanapun si istri berada. Jangan menuntut suami harus mengerti atau
istri yang harus mengerti melainkan keduanya yang harus mengerti.
Kekuranganmu
ada di kelebihanku dan sebaliknya. Seharusnya perbedaan yg ada, membuat kita
lebih kuat .
Dearest friend..jangan khawatir atas apa yang sedang
terjadi, selalu ada pelangi sehabis hujan dan mari kita belajar dari mereka....
sukaaa yu sama kata-katanyaaaaa hihiiih
ReplyDeleteneneeeenggg..kecuuups :*
Deletekangen deeh